Giving, growing, and learning Evrything is first created in the mind

Senin, 19 Agustus 2019

Bagaimana kehidupan Mexico ?

Hola, udah lama banget ga nulis. Pengen nangis.
Ini gue nulis random banget karena lagi gada kerjaan di kantor terus gue sempet whatappan sama pembaca blog gue dia bilang "lo nulis aja lagi, lo bisa jadi specialist meksiko". Gue gatau kenapa dia bilang gitu, tapi gue emang suka banget ketemuan sama orang-orang yang mau pergi ke meksiko dan dengerin cerita mereka saat mereka tiba di Indonesia abis dari Meksiko. Gue suka cerita tentang pengalaman hidup gue saat gue di meksiko. Lebih seneng cerita langsung dari pada nulis haha.

Oke cukup basa basinya sekarang kita mulai cerita.
Ga tau harus mulai dari mana pokoknya gue cerita aja ya, mungkin nanti bisa lanjut di blog selanjutnya kalo ceritanya ada yang kurang.

Yap, gue udah balik lagi ke Indonesia setelah tinggal di meksiko selama 6 bulan lamanya (sampe indo tanggal 5 Januari 2019). Bahkan temen-temen gue mengira gue stay disana selama setahun haha. Di blog terakhir gue, gue cerita kalau gue bikin visa meksiko lagi untuk yang ketiga kalinya. Lalu gue terbanglah ke Meksiko tanggal 5 July 2018. Rute penerbangan gue adalah Jakarta-Ghuangzhou. Gue ke Ghuangzhou karena janjian sm mantan gue disana (iya udh jadi mantan, terimakasih ya mantan udh ngajak gue untuk mengenal lebih dekat dengan dunia) Berhubung juga tiket dari Ghuangzhou ke Tijuana itu murah dengan pesawat Hainan Airlines. Atau kalian juga bisa dari Jakarta - Hong Kong terus dari Hong Kong ke Meksiko (rute ini dilakukan untuk  menghindari transit di US dan hemat budget juga kalo kalian punya waktu yang banyak, karena rute ini bakalan memakan waktu) atau kalian juga bisa menggunakan ANA Airways dengan satu kali transit aja dari Jakarta ke Meksiko dan transit di Tokyo/Narita tapi jelas harganya jauh lebih mahal. Setelah 3 hari di Ghuangzhou saatnya kita ke Meksiko! yeay! Selama perjalanan dari Ghuangzhou ke Meksiko kita hanya melakukan satu kali transit yaitu di Shanghai. Sempet degdegkan waktu chek-in di Ghuangzhou karena gue ga punya tiket balik ke Indonesia, karena pengalaman gue yang udah ke Meksiko dua kali sebelum pemberangkatan yg ini, mereka selalu nanya tiket balik gue dan harus udh issued. Tapi karena gue ke Meksiko bareng mantan gue dan kita di satu etiket yang sama jadi mereka ga nanya tiket balik gue dan semua berjalan lancar. Setelah perjalanan panjang dan transit di Shanghai sampailah kita di Tijuana Mexico. Kota perbatasan antara Mexico dan USA. Cuma gue satu-satunya orang yang pake kerudungan saat di imigrasi (bahkan saat di dalam pesawat) saat ngantri di imigrasi antrian gue terpisah sama mantan gue. Dia ada dijalur khusus citizen Meksiko dan gue di jalur foreigners, sekitar beda 5 jalur antara gue dan dia (kalo sekarang udah beda jalur ribuan kilometer dan bahkan udh beda jalur hatinya haha) pas gue lagi ngantri ada petugas imigrasi yang tadinya diem aja trus setelah ngeliat gue dia langsung minta passpor gue dan ngecek isi paspor gue.

Gue masih inget banget percakapan kita tuh kaya apa.
Jelas, karena cuma gue aja yang di cek mungkin karena penampilan gue yang beda banget jadi kaya terintimidasi gicuuuu. Tapi gue santai ajasih malah gue ngerasa gue spesial karena semua orang memperhatikan. Toh gue juga kesana sama mantan gue, jadi ada yang backup kalo ada apa-apa dan yang jelas gue legal haha.

Percakapa ini menggunakan bahasa spanish
Petugas : Boleh saya lihat passportnya ?
Gue : Oh silahkan.
"petugas ngecek paspor gue dan heran karena visa gue udh expired"
Gue : Maaf, visanya bukan yang itu, ada disebelah sini (gue kasih unjuk visa yang masih berlaku) ini ketiga kalinya saya kesini
Petugas: Kesini mau jalan-jalan? sendirian aja?
Gue : Iya, tapi tujuan saya kesini mau tinggal beberapa minggu aja sama pacar terus balik ke Indonesia, itu orangnya (gue kasih tau petugasnya kalo pacar gue ada di jalur citizen dan pacar gue pun memperhatikan gue dan melambaikan tanganya ke petugas. Karena sepanjang dia mengantri pacar gue udah memperhatikan gue terus) 
Petugas : Oh oke, silahkan mengantri lagi
Gue : Oke, terimakasih.

Selama 3 kali di imigrasi meksiko gue selalu pake jilbab dan hal yang mereka lakukan ke gue itu udah ga bikin gue kaget. Karena kenapa? karena mereka jarang buanget ketemu muslim dan buat mereka muslim itu masih harus diwaspadai jadi agak ketat gitudeh. Guesih ga masalah karena gue juga ga bawa bom haha. Saat ambil bagasi pun koper gue diendus-endus sama anjing polisi bandara trus gue santai aja, dan baru kali ini koper gue disuruh dibuka. ya gue buka aja. Trus dia nanya barang-barang gue ini apa, itu apa dan mereka bahkan mau sejadah yang gue bawa karena mereka bilang itu bagus banget buat pajangan haha pengen banget gue kasih terus gue beli lagi di tanah abang, tapikan gue cuma punya satu jd gue bilang "Lo siento, solo tengo uno" haha. Oiya mereka sita 4 paket pisang coklat gue karena gada mereknya, jadi kaya plastik transparan gitu. Tau gaksih pisang kering yg dibubukin coklat yang asli lampung itu. Itu makanan favorit gue, trus disita karena gada keterangan apa-apa diplastiknya. Yaudalah mau diapain lagi

Keluar bandara Tijuana.
Uwooo. 

Ternyata kota Tijuana itu gada menariknya haha, namanya juga kota perbatasan antara USA dan Meksiko jadi apa aja ada di Tijuana dan harganya pun murah-murah untuk orang USA. Kota Tijuana adalah kota kumpulan club, cewe-cewe yg mangkal tengah jalan, banyak tenda-tenda di pinggir jalan (tenda ini isinya adalah homeless yang ga bisa nyebrang ke US dan mereka ga bisa balik lagi ke kota mereka atau ke negara mereka karena udh gada uang lagi. Ini kalo diceritain panjang lagi ini haha tapi nanggung banget jadi lanjut aja ya. Kalo kalian liat di map, meksiko ini adalah satu-satunya pintu menuju US dan Canada. Jadi banyak banget Latino America dari Argentina, Chile, Venezuela, Brazil, Nicaragua dll sampe Meksiko yang mau mengadu nasib ke USA. Kebanyakan homeless ini menggunakan jalur darat jadi banyak banget mereka yg udh sampe perbatasan Meksiko USA udh sampe jalur imigrasi ditolak masuk ke USA karena dokumenya kurang lengkap even mereka udh punya visa. Jadi mereka udah gada uang lagi untuk balik ke negara mereka/kota lain di meksiko karena uangnya udah abis buat di perjalanan dan jadilah mereka homeless disana. Karena udah keasikan di perbatasan maka mereka jadi menetap disana. Untuk Latino Amerika sendiri dari Argentina sampe Meksiko itu bebas visa selama 6 bulan. Apa jadinya kalo selama 6 bulan uang mereka belom kekumpul untuk balik lagi kenegara asal mereka? jadi ilegal dan terpaksa menetap di perbatasan Meksiko).Disana pun kita makan di resto-resto yang harganya bersahabat, kita ga makan di pinggir jalan karena kita tau itu bukan daging sapi atau daging kambing atau daging babi. Gue ga bisa membandingkan presentasenya tapi yang pasti kebanyakan mereka jual tacos pake daging kucing atau anjing liar disana. Karena ga mungkin ada tacos yang harganya $10 peso dapet 3 tacos. It's really impossible, dan itu banyak banget di tikungan jalan gitu. Jadi menurut gue Tijuana itu cuma kota transit atau tempat orang US yang pengen ke club murah dan cari cabe-cabean disana. Ga cocok untuk tourist. Kita di Tijuana hanya 2 malam 3 hari. Pilihan yang salah haha, Harusnya satu malam aja udah cukup banget. Seinget gue, tempat yang kita kunjungin itu adalah Centro Tijuana (kita juga nginepnya di hotel deket centro sih), 



Gereja, Taman, Mall, Musium, pantai yang ada tembok pembatas antara Meksiko dan USA. Nah difoto ini adalah tembok/pagar pembatas antara meksiko dan USA.





terus ke Mushola di Tijuana yg letaknya lumayan jauh dari Centro Tijuana, kayanya itu ajadeh karena kita ga tau mau kemana lagi dan itu agak dirty ya. Tijuana itu bukan kota bersih karena homeless banyak banget. Bersih kalo kita masuk ke perumahan-perumahan tapi kalo udah di jalan raya dan tempat wisata itu kotor.





Di Tijuana pun untuk pendapatan disana ga sebanding dengan apa yang dikeluarkan. Kerja digaji dengan peso tapi kalo kita mau bayar apa-apa bisa dengan dollar, dan kalo dollar lagi tinggi peso itu rendah banget. Jadi buat gue Tijuana itu mahal, makan mahal bahkan bus juga mahal $12 peso. 

Mungkin ini adalah kota yang gue takutin disana. Bukan karena narcos dan banyak orang bawa pistol dan jualan narkoba. Bukan, tapi karena banyak homeless dan rata-rata mereka adalah laki-laki yang udh lanjut usia serta yang anak mudanya penampilan mereka yang kaya anak punk.

Gue juga ga terlalu membaur sama orang lokal disana jadi gue gatau bagaimana karakter mereka, tapi yang gue tau mereka tetep murah senyum dan have fun dengan apa yang mereka lakukan apalagi kalo ada msik cumbia yang bikin semua orang pengen bailar (nari).

Ini kota yang gue takutin tapi gue udh dua kali datang kesana haha. Saat datang dan saat mau pulang.

Next kota sebelum ke kota mantan gue (Puebla) kita ke Monterrey dulu, salah satu kota terbesar di Meksiko, mmm kurang lebih kaya Surabaya.

Sampailah kita di Bandara Monterrey pada tengah malam. Agak keok juga pas sampe disana tengah malem karena susahnya uber yang kita dapet dan host AirBnb kita lagi tidur. Jadi pas kita sampe lokasi Airbnb kita sempet terlantar setengah jam diluar, dan ga bisa ketok pintu karena rumah-rumah di Monterrey kebanyakan itu mini Apartement.

Monterrey itu Kota yang besar, bersih, mevvah, udaranya juga sejuk meskipun banyaknya kendaraan yang busy, gue suka banget sama kota ini. Kita di Monterrey cuma satu malem aja, jadi kita cuma bisa ke Fundidora Park and the Santa Lucia Riverwalk asli keren banget. Jadi kita kelilingin taman pake perahu dan itu sekitar 40/50menit dari pintu masuk sampai ke ujung sungai dan kira kanan sungai itu adalah taman yang luas banget wowlohii. Bahkan kita bisa jalan kaki ga usah pakai perahu kalau kita mau jalan untuk lebih tau taman tersebut, dan banyak restourant juga. Di ujung sungai pun ada musium juga. 








Kurang lebih gue menghabiskan 4jam disana, dan selebihnya seperti biasa kita ke centro, trus pas banget ada pertandingan beisbol antara Mexico dan Colombia jadi kita nonton juga. 


 


Sayangnya gue cuma kedua tempat itu aja, salah banget tuh cuma menghabiskan satu hari di Monterrey karena banyak banget tempat yang masih bisa dikunjungi disana.

Karena disana juga cuma sebentar jadinya ga bisa interaksi langsung sama orang lokal disana. Gue kalo jalan-jalan dan ga interaksi sama orang lokal tuh kaya perjalanan gue gada cerita yang gregetnya gitu. 

Nahh sekarang gue mau cerita tentang orang meksiko itu seperti apa dan kehidupan disana itu gimana.

Dipikiran gue saat gue kenal sama orang meksiko itu adalah ASIK-ASIK COY. ASELI. Asik banget kalo di jadiin temen ya bukan gebetan haha. Mereka itu humble banget, diajak kemana juga hayu aja, ga takut sama apapun, pikiran mereka positif, ketawa terus, menikmati hidup (ga perduli ga punya uang atau abis diselingkuhin), GA BAPER, mau yang tua atau yang masih bocah cere juga mereka asik banget, mereka juga ga malu untuk bilang aku sayang kamu atau aku cinta kamu even ke temen atau ke orang tua, selalu cipika cipiki kalo ketemu, selalu memuji, selalu bilang selamat pagi pas bangun tidur dan selamat malam sebelum tidur, selalu bilang terimakasih mau dimanapun itu, selalu bilang maaf, selalu bilang selamat makan dimeja makan atau di restorant even lo ga kenal itu orang pasti mereka bilg selamat makan, mabok mulu coy, ga mabok ga rame, kalo lagi ada acara keluarga kita itu dancing bareng brother, sister, aunty, uncle, minum-minum sampe mabok, gada yang marah coy asal lo pulang masih bisa nyetir haha, bikin pesta dari jam 8 malem sampe jam 5 subuh. Lo banyangin itu ga abis abis acaranya. Gue bahkan pernah dateng ke party bareng Mama-nya mantan gue trus udh jam 2 malem gue mau pulang dia gamau pulang dong padahal dia udh umur 50an:") Karena gue ga minum, jadi gue bingung mau ngapain lg disana selain dancing and eating haha. Trus gue juga baru tau kalo piñata ternyata dari Meksiko atau dari Latin Amerika, dan piñata itu wajib banget diadakan di pesta-pesta apapun. Musik-musik latin juga enak banget kalo buat joget ada Cumbia, Reggaeton, Banda (njir gue pengen balik lagi). 

Gue ga pernah kepikiran saat gue dimeksiko gue bakalan ketemu orang yang bawa pistol, pake topi sombrero, jualan narkoba atau hal-hal negatif yang lain. Gue ga pernah kepikiran sumpah. Gue pun baru menyadari saat pembaca blog gue bilg
"Emangnya di meksiko orang-orangnya ga serem?"
Bahkan saat gue kenal mantan gue, mantan gue pun juga ga pernah bahas hal itu. Jadi gue ga penah kepikran sama sekali tetang hal negatif disana. Itu semua cuma ada di TV di kehidupan nyata itu gada. Tapi ya tapi, mereka itu memang ada hanya mereka itu tersembunyi, jarang terekspose. Jadi mereka ga pernah menunjukan keadaan mereka. 

Misalnya temen gue disana bokapnya kerja jadi tukang kayu di sebuah pabrik tapi ternyata itu bukan pabrik kayu melainkan pabrik narkoba. Misalnya gitu.

Untuk lokasi tempat mantan gue tinggal pun di Kota Puebla. Dibawah kaki gunung, kota terpelajar (tapi anak-anaknya ga terpelajar haha), jadi cuacanya asri, sejuk, adem, dingin, modelnya tuh kaya di Bandung. Jadi ga mungkin lo ketemu orang bawa pistol naik kuda pake topi gede. Kalaupun mau liat orang yang naik kuda pake topi sombrero itupun di utara meksiko atau didesa-desa kecil. Nah untuk jalur Narcos trafficnya sendiri tuh ada di sekitaran sini.



Untuk jalur deket pantai itu emang jalur mereka untuk berdagang dan yang gue lingkari itu adalah kota yang masuk zona red, yang gue tau itu kota aja sebenernya ada banyak tapi mereka itu ga terdetek gituloh kaya yg gue infoin tadi mereka itu tersembunyi.

Nahhh gue juga bilg sebelumnya kalo gue tinggal di Puebla, yaitu kota pelajar yang banyak banget Universitas. Tiap tikungan ada. Ngomong-ngomong tiap tikungan, di Meksiko itu juga banyak banget farmasi, Oxxo (kaya alfamart/minimart gitu), warung, bahkan bisa sederetan Farmasi, Oxxo, warung. Nahh fyi lagi Farmasi disana juga ga cuma jualan obat aja, tapi juga jualan yang minimart jual. Jadikan lucu ya 3 toko isinya sama jualanya pada sebelahan haha.



Balik lagi ke topik kota Puebla. Karena banyak universitas jadi banyak banget anak muda disana yang pada ngekos, dan pada berkeliaran disana. Untuk masyarakatnya sendiri, orang sana itu gada yang setia. Selingkuh, cerai, ngehamilin anak orang, liat pacar lo ciuman atau tidur sm orang lain itu adalah hal yang biasa terjadi. Bahkan paman berhubungan sex sama ponakan aja itu bukan hal yang susah ditemukan. Seserem itu ya. Sebagian besar mereka itu beragama katolik. Tapi untuk anak-anak mudanya udh jarang banget ke gereja. Semua temen gue gada yang punya agama, mereka ga percaya Tuhan mereka cuma percaya sains. Ada yang percaya Tuhan tapi  mereka tidak beragama. Dan hanya guelah satu-satunya teman mereka yang beragama dan masih mematuhi peraturan agama. 

Gue pernah kerja di Bar selama satu bulan di Puebla, barnya sebelahan sama salah satu universitas beken di Puebla. Buka dari jam 10 pagi sampe jam 10 malem. Suatu hari gue liat satu pasangan nih lagi cium-ciuman mereka dateng sama temen-temenya. Yang gue denger mereka udh pacaran beberapa bulan. Mereka lumayan aktif dateng ke Bar kalo sore-sore. Ehh beberapa hari setelah itu gue ga pernah liat mereka ke Bar. Singkat cerita si cowo dateng sama temen-temenya, ga lama cewenya masuk sama temen-temenya tapi beda meja disitu gue agak heran dong dan ga lama juga ada dua cewe asing yg gue ga pernah liat masuk dan gabung sama komplotan si cowo, ga lama ngobrol trus cewe asing ini ciuman dong sama cowonya😊 trus cewe dia yg lama atau mantanya ini biasa aja gitu liat mantanya cium-ciuman sama cewe lain. Gue tausih dia ga liat langsung tapi gue taulah pasti itu cewe tau. Tapi yaudah biasa aja gitu. Ya emang benersih dia ga marah kan udah putus, tapi bisa gitu ya. Kalian ngertikan maksud gue gimana????hahaha itu akward banget buat gue. ASELI. Tuh mereka sangking enjoynya dan ga perduli sama hidup orang. Kalo udah putus yaudah. Proud sih gue. Cuma, bisa ya kaya gitu. 
Mereka juga sangking ga perdulinya ga pernah gue liat yang namanya anak muda kasih kursinya ke lansia/ibu hamil/ibu bawa anak saat mereka ada di metro atau bus, mereka juga kalo ciuman dimana aja, pinggir jalan hayuu, di taman juga hayuu, di bus yang lagi rame-ramenya juga hayu, depan temen-temenya juga hayuuuu. Bahkan yang lesbian atau yang gay juga sama aja. Cuma kalo lesbian dan guy yg kelakuannya bringas kaya gini cuma di Mexico city. Gue TIDAK pernah liat di Puebla atau di kota-kota yang pernah gue datengin mereka melakukan hal seronok, hanya di Mexico City aja.

Balik lagi yang tadi gue bilang orang meksiko itu asik-asik banget dan mereka welcome banget. Tapi tetep harus hati-hati dan jangan mudah percaya gitu aja walaupun udah lama kenal atau baru kenal sama orang meksiko. Cukup jadikan mereka teman aja.

Cerita selanjutnya mungkin ada di blog selanjutnya soon.
Karena ada banyak tempat yang gue kunjungin dan cerita-cerita menarik selanjutnya.
Cao Bella!


Rabu, 06 Juni 2018

Cara Membuat Visa Mexico/Meksiko 2018

Halo semua! Bienvenida en mi Blog.

Buat kalian yang udah baca pengalaman membuat visa Meksiko gue di tahun 2016 dan 2017. Disinilah gue akan buat visa Meksiko lagi ditahun 2018. Tiap tahun bikin visa apakah peraturannya sama? apakah akan dipermudah cara pembuatannya? apakah urusan pembuatan visanya akan cepat?
Mari baca tulisan gue.

Sebelumnya gue cerita dikit dulu ya tentang kehidupan muslim di Pue, Puebla, Meksiko.

Alhamdulillah dikasih kesempatan buat bikin visa dan inshallah akan ada kesempatan buat melangkahkan kaki kembali di negeri Amigos de Siempre ini hahaha. Masih ingetkan series Amigos?!
By the way, karena gue penasaran sama telenovela Meksiko yg bisa sampe terkenal di Indonesia akhirnya gue tanya tuh ke teman-teman meksiko gue yg gue kenal dari Komunitas Muslim di Puebla, dan ternyata mereka kaget series meksiko disambut antusias sekali pada masa itu. Musholla ini bukanya cuma hari jumat dan sabtu aja. Jadi di mushola ini gada kegiatan tadarus atau baca al-quran sama-sama gitu. Mereka ke musholla buat denger ceramah, cerita tentang nabi, melakukan kegiatan keagamaan dan belajar bahasa arab. Karena rata-rata mereka belum bisa baca al-quran dan ustad/ustadzahnya gamau ngajarin mereka baca al-quran tuh asal-asalan, maunya ada volunteer yg bener-bener fasih dan pengucapannya itu benar 100%. Karena mereka emang bener-bener muslim sejati yang bukan kaum muslim Muhammadiyah/Jawa gituloh (contoh). Gue pernah menawarkan diri gue buat ngajarin baca Iqro. Pas gue praktekin sama ustadzahnya gue di tolak karena pengucapan gue masih sangat amat buruk! what!. Anyway ustadzahnya ini  org asli meksiko tapi dia tinggal di dubai, jd kalau ke meksiko paling cuma 1/2bulan dan kalau ustadzahnya balik ke dubai, jemaat cuma dengerin ustad ceramah dari ruangan sebelah (ruangan cowo).
What a wonderful muslim minoritas itu adalah mereka sangat amat respect dalam berpakaian. Ceunah, waktu pertama kali gue ke musholla kan gue pake celana ya, trus gue ditegor sama ustadzahnya suruh pake bawahan mukenah. yaudah gue pake dan saat itu gue sadar gue harus kasih contoh yg baik ke mereka. Secara muslim disini udah banyak dan banyak juga panutan-panutan muslim yang kasih contoh buruk/baik. Sedangkan disana lo harus kasih contoh yang baik, jangan sampe mereka nyesel masuk islam karena dikasih contoh yang buruk. Suatu saat gue bakalan cerita lebih lengkapnya deh. Hahaha maap nih jd ngegantung ceritanya.

Oke balik lagi ke pembuatan visa.
Jadi beruhubung tahun 2017 gue tinggal di Puebla selama kurang dari 3 bulan sejak pertengahan juli sampai awal oktober dan otomatis gue resign dr kerjaan gue (siapa juga gitu perusahaan yg mau ngasih cuti 3 bulan haha) dan meninggalkan satu semester kuliah(padahal waktu itu lg skripsi). Balik jakarta awal oktober terus mulai cari-cari kerjaan dan akhirnya gue bisa kerja kembali akhir Oktober 2017. Galama gue resign dan masuk ke perusahaan baru lagi di awal Februari 2018.

Bulan maret gue beli tiket ke Meksiko dari Guangzhou, China - Tijuana, Meksiko.
Kenapa gue beli tiket dari Guangzhou? karena pacar gue ada disana, dan akhirnya sepakat buat bareng-bareng pulang ke Meksiko. Kenapa berentinya di Tijuana? Karena gue mau bikin trip dari Tijuana sampe Puebla pake jalur darat. Can't wait for amazing tour!
Anyway gue beli tiketnya oneway dengan harga cuma 7jt! tapi itu belum termasuk tiket pswt dari JKT-Guangzhou, cuma itu emang udah murah banget sih kalo kalian coba search dengan pemberhentian di Tijuana tanpa transit di US/canada. Nanti tinggal beli tiket lanjutan aja ke kota yang pengen kalian tuju.

Bulan April ga cuma bulan april doangsih, di bulan-bulan sebelumnya gue juga suka dapet email tentang pertanya-pertanyaan membuat visa meksiko. Tapi kali ini gue dapet email dari cewe yang mau buat visa dengan jadwal yang sama dengan gue. Akhirnya kita janjian buat apply akhir bulan Mei. Mulai dari dokumen A B C D kita sharing2 dan saat mantap kita send ke Kedutaan Mexico. Btw cewe ini tinggal di luar Jakarta jadi dia send email all document ke kedubesmx dan gue langsung pergi ke kedubesmx karena gue tinggal di jakarta.

Bulan Mei sekitar tanggal 23 mei gue ke kedutaan meksiko dengan membawa berkas-berkas sebagai berikut.
1. Form Pembuatan Visa Meksiko yang didownload langsung dari web kedubesmx https://embamex.sre.gob.mx/indonesia/images/solicitudes/solicitud.de.visa.en.ingles.pdf
2. Foto 3x4 dengan latar belakang putih
3. Surat undangan dari pacar dan surat undangan dari sepupunya
4. ID Citizen pacar dan sepupunya
5. Paspor Pacar
6. rekening koran pacar (ga dilegalisir padahal tahun 2017 konsulernya minta di legalisir)
7. rekening koran gue yang udah dilegalisir oleh bank BCA (bayar 50rb dan print perlembar bayar 2500)
8. fotokopi paspor gue
9. prinan hasil scan KTP gue
10. dummy booking tiket pesawat (gue pake tiket dummy booking karena kalo lampirin tiket untuk pengajuan visa itu harus PP ga bisa oneway)
11. surat keterangan kerja
12. surat keterangan mahasiswa (masih mahasiswa nih karena kemaren molor skripsi)
13. itinerry perjalanan
14. slip gaji
Sampai di kedubesmx gue langsung menyerahkan semua dokumen ke admin konsuler. Mba ini juga sangat ramah, seperti mas yang sebelumnya.
Dokumen gue di cek semua dan ..... yas! selalu ada dokumen yang kurang lengkap.

Kali ini gue harus melampirkan KTP yang menandatangi surat keterangan kerja dan surat keterangan mahasiswa. Kesel! Padahal sebelumnya 2x gue bikin visa meksiko kaga pernah diminta KTP yang ttd surat keterangan kerja/mahasiswa. Lalu surat keterangan kerjanya juga harus di revisi. Dalam satu surat keterangan kerja tersebut harus menyatakan sejak kapan gue mulai bekerja dan di infokan gajinya. Meskipun gue udah melampirkan slip gaji tetap aja di surat keterangan kerja harus di cantumkan juga nominal gaji yang diterima. Oke kalo ini gue masih bisa terima.  Tapi untuk minta KTP dirut dan profesor gue, kenapa sampai diminta? Dokumen gue dibalikin dan bisa balik lagi dengan bawa KTP tsb dan surat keterangan  kerja yang sudah direvisi ke kedubesmx tanggal 30 Mei karena saat ini konsulernya lagi ada dinas. Kusedih, sekali. 

tanggal 30 Mei gue balik lagi ke kedubes dengan bawa ..
15. Semua dokumen yang gue bawa sebelumnya ditambah
16. Revisi surat keterangan kerja
17. KTP Profesor yg menandatangi surat keterangan mahasiswa
18. Surat undangan dari mamanya pacar gue
19. ID Citizen Mama pacar gue
Ketemu lagi dengan Mba manis ini, dan gue menjelaskan bahwa gue ada dokumen tambahan yaitu surat undangan dr mama pacar gue dan KTP profesor gue.
Lalu gue juga bilg sama mba manis ini kalo gue ga bisa kasih KTP Dirut gue karena bersifat rahasia dari HRD ga bisa kasih karena sudah peraturan kantor, jadi tolong bilang sama konsulernya kasih keringanan dengan tidak melampirkan KTP Dirut gue. 
Mba manis ini coba ngomong sama konsulernya ....
10 menit kemudian dia balik lagi dan bilang.
"Mba, untuk surat keterangan kerjanya mba kan baru ya kerja di kantor ini. Bisa dilampirin juga surat keterangan kerja dari kantor lama + diinfokan gajinya disurat tersebut + KTP yang ttd surat trsbt. Lalu maaf mba KTP Dirutnya tetepa harus dilampirkan" oke disini terjadi perdebatan yang akhirnya gue bilang ga bisa gue mencantumkan gaji di surat keterangan dari kantor yang lama soalnya gue udah ga kerja disitu dan ditambah harus minta KTP dari surat keterangan kerja kantor lama. Gils, make sanse gak sih? lo udah resign tapi minta aneh-aneh ke kantor lama. Sapa yang mau ngurusin???! Gue bilang, gue cuma punya surat keterangan kerja dari kantor lama yang menyatakan pernah bekerja di perusahaan tersebut. Biasanya surat ini gue pake buat ngelamar kerja sebagai referensi/lampiran di cv gue. Lalu untuk KTP Dirut gue dikantor yang skrg ya gue  mengalah dan sebisa mungkin harus usaha sampe dapet KTPnya!!!
"Mba manis ini lalu bilang, oke untuk surat keterangan kerja dari kantor lama nanti saya coba omongin ke konsulernya"

Selesai dari kedubesmx gue baliklah kekantor, masih pusing gmn caranya dapet KTP Dirut.
Singkat cerita gue telpon-telponan sama Kedubesmx dan ngobrol sama HRD.
Akhirnya Mba manis ini bilang "Coba kamu kasih unjuk persyaratan wajib yg harus dibawa ke kedubesmx saat pengajuan visa. Suruh HRD-nya baca syarat tersebut"



Setelah gue kasih unjuk persyaratan tersebut finally HRD gue mau telepon ke kedubesmx dan mengirimkan KTP-nya langsung ke email kedubes.

DRAMA SELESAI!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Bulan Juni tanggal 5 gue balik lagi kekedubes dengan membawa semua peryaratan yang sudah lengkap!
1. Form Pembuatan Visa Meksiko yang didownload langsung dari web kedubesmx https://embamex.sre.gob.mx/indonesia/images/solicitudes/solicitud.de.visa.en.ingles.pdf
2. Foto 3x4 dengan latar belakang putih
3. Surat undangan dari pacar dan surat undangan dari sepupunya
4. ID Citizen pacar dan sepupunya
5. Paspor Pacar
6. rekening koran pacar bulan februari 2018 s/d Mei 2018 (ga dilegalisir padahal tahun 2017 konsulernya minta di legalisir)
7. rekening koran gue yang udah dilegalisir oleh bank BCA dari bulan februari 2018 s/d Mei 2018 (bayar 50rb dan print perlembar bayar 2500)
8. fotokopi paspor gue
9. prinan hasil scan KTP gue
10. dummy booking tiket pesawat (gue pake tiket dummy booking karena kalo lampirin tiket untuk pengajuan visa itu harus PP ga bisa oneway)
11. surat keterangan kerja
12. surat keterangan mahasiswa (masih mahasiswa nih karena kemaren molor skripsi)
13. itinerry perjalanan

14. slip gaji bulan februari 2018 s/d Mei 2018
15. Semua dokumen yang gue bawa sebelumnya ditambah
16. Revisi surat keterangan kerja
17. KTP Profesor yg menandatangi surat keterangan mahasiswa
18. Surat undangan dari mamanya pacar gue

19. ID Citizen Mama pacar gue
20. KTP Dirut (gue gabawa kertas prinan KTP dirut karena sudah di email lgsg oleh HRD ke kedubesmx. Bersifat rahasia bgt sampe gue ga boleh liat KTP dirut gue!)
21. Surat keterangan kerja dari kantor yang lama (tanpa KTP dan tanpa informasi gaji)
GILAAKKK BANYAK JUGA YANG GUE BAWA DOKUMENYAAAHHHHH.

Mba manis mengecek dokumen..... oke sudah lengkap lalu mba manis berjalan menuju ruang konsuler.
10 menit kemudian mba manis datang dan panggil nama gue dengan penuh harapan pasti di muka gue plis aduhhhhhhhhh..
"Hari rabu datang ya buat interiew jam 10"
FINALYYYYYYHHHHH!!!!
Cus langsung langsung kekantor dan gue infoin ke cewe yang barengan sama gue saat apply dan ternyata dia juga interview di hari yang sama. Anyway, dokumen yang cewe ini email ke kedubesmx gajauh beda sama dokumen yg udah gue kasih ke kedubesmx.

Bulan Juni tanggal 6 jam 9am gue sudah ada di hotel untuk jemput mba mungil. Ternyata pas ketemu cewe ini mungil gaes. Ngobrol bentar di hotel sambil cek dokumen dia yang akan di serahkan ke kedubesmx lalu kita ke otw sekitar jam set10am.
Sampai di kedubesmex mba mungil kasih semua dokumennya ke mba manis.
Cuma kita berdua aja yang menjalankan interview untuk pembuatan visa. Can you imagine sepi banget itu kedubesmx.
Nama gue di panggil untuk sesi foto dan finger print dan selanjutnya mba mungil.
Setelah itu disuruh tunggu untuk proses interview.
Nama gue dipanggil untuk interview.
Proses interview singkat cuma 5 menit ditanyanya sama gitu-gitu aja, interview pake bahasa inggris karena bahasa spanyol gue masih kurang bagus hahaha.
Mba mungil dipanggil untuk interview. 
Mba mungil interview lumayan lama juga sekitar kurang dr 20menit.
Setelah proses interview selesai kita disuruh bayar visa sebsar USD 36. Bayarnya di bank BCA Menara Mulia lantai 1. 
Setelah itu kasih bukti pembayaran ke mba Manis tunggu sebentar lalu visa kita berdua jadi.......!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! YEAYYYYY so happy for us!
Kalo gue bilang kedubesmx pelayanannya sangat lama. Dari gue dateng jam 10 sampe proses visa selesai itu sekitar 3jam.
tapi gapapa lama yang penting visa dah jadi :"""""""""""")



PS: Buat kalian yang mau ke meksiko dan mau info atau tipstips kehidupan disana bisa banget email gue di bafrisyaw@gmail.com sebisa mungkin gue akan bales dan bantu kasih tips kekalian. Feel happy to help and meet you in Mexico! Welcome to Mexico gaes!!
KEEP IN TOUCH

Nah kalo mau baca gimana sih kehidupan orang meksiko. Bisa banget baca di blog selanjutnya
https://selamatpagipulpen.blogspot.com/2019/08/bagaimana-kehidupan-mexico.html


Senin, 28 Agustus 2017

17 Agustusan di Mexico City

Masih jam 8.00 a.m rasanya ingin cepat mandi, tapi karena cuaca dingin jadi malas keluar kamar. Main hp sambil nunggu cuaca sedikit hangat sepertinya malah ngabisin waktu gue selama 25menit. Hari ini adalah hari terakhir gue di Mexico city, gue tinggal di Puebla 3 jam perjalanan ke Mexico City. Sebelum pulang ke Puebla, gue memang merencanakan pergi ke kedutaan merayakan hari kemerdekaan Indonesia yang ke 72 tahun. Acara dimulai jam 10.00 tapi jam sembilan gue masih di hostel dan belum check-out, padahal semalem udah niat sebelum jam sembilan udah harus otw :(

Jam 09.15 gue otw naik bus listrik, sattle ga jauh dari hostel dan ga jauh juga dari kedutaan. Sebelum naik bus, gue menukar uang receh untuk bayar bus $ 4 mxn . Anyway kalau ke mexico city trus mau naik bus litrik harus pakai uang pas ya, karena mereka ga menyediakan kembalian even mereka punya receh setople. Oiya sekalian deh gue infoin biaya yg harus dikeluarin saat menggunakan transportasi umum di CDMX (Ciudad de México City)

- Trolebus ( bus litrik ) $ 4 MXN Pesos
- Metro $ 5 MXN Pesos
- Metrobus $ 7 MXN Pesos
- Bus Biasa $ 6 MXN Pesos 
- Taxi $ Mahal
- Uber $ Mahal
- Jalan kaki $ Gratis

Balik lagi ke topik, untuk menuju kedutaan dengan bus listrik gue turun di Auditorio deket Chapultepec. Nah kalau ada waktu, sekalian main ke Chapultepec tempatnya bagus gue recomended banget. Belum sempet nulis pengalaman waktu pergi ke Castle Chapultepec :(
Waktu sudah menunjukan jam 10.10 lari lah gue dan nyampe 10.17 di kedutaan. Acara sudah mulai gue ga bisa ikutan baris di lapangan dan cuma bisa liat dari deket gerbang. Kedutaan Indonesia lumayan besar di CDMX, jadi inget waktu kekedutaan Mexico di Jakarta yang cuma seperempat lantai di gedung menara mulia hahaha.

Belum pernah gue ngerasain upacara seserius kemarin, rasanya beda banget ternyata upacara di luar negeri. Gue kangen Indonesia, kangen jakarta, kangen ngomong pake bhs indo, kangen makanan, dan yang pasti kangen rumah banget. Setelah pemotongan nasi kuning tumpeng upacara pun selesai, alhamduliilah bisa ketemu dan kenalan sama temen-temen dari Indonesia seneng banget rasanya. Sesi foto-foto sama duta besar Indonesia dan tamu-tamu yang lain. Ini adalah foto kedutaan Indonesia, ternyata disini ada kamar juga, katanya sih untuk tamu atau penduduk Indonesia yg siapa tau mau nginep disini hahha.




Gue disini ngerasain lagi hangatnya orang-orang Indonesia, even ga kenal tapi tolong menolong dan rasa empati masih ada. That's way i love Indonesia. Jadi ceritanya gini, gue dapet informasi katanya abis upacara ada acara makan-makan. Nah kebetulan tuh gue laper banget belum makan, sengaja ga mau sarapan di hostel biar bisa makan sepuasnya disini. Eh tapi kok gada meja prasmanan ya, orang yang kerja di kedutaan lagi pada makan nasi kuning lahap-lahap bener buset perut gue keroncongan hahaha dalam hati ngomong ya kali gue minta nasi tumpeng itukan buat orang-orang kedutaan sedangkan banyak juga masyarakat Indonesia disitu. Salah satu ibu yang lagi makan manggil gue..

Ibu : dek, mau makan gak?
Gue : iya mau bukk (dengan semangat 45)
Ibu : Itu ambil aja di dapur, masih banyak. Belum dikeluarin prasmanannya karena udah keburu jam 10.
Gue : Oh boleh buk? makasih ya bu.. (semangat banget gue sumpah, kangen makan indo:(

*keluar dari dapur*

Ibu : sudah dek?
Gue : Sudah bu, nih saya ngambil sate 7 hahaha 
Ibu : Makan yang banyak, kalo kurang nambah lagi..
Gue : Siap, makasih buk (muka bahagia)

Makan sambil ngobrol dengan masyarakat yang lain, hmmm i miss home.
Bahkan ada yg tinggal sampai 30th, asli sumba pertama kerja di KBRI trus resaign dan nikah sama citizen sana. Lagi asik-asik ngobrol ternyata prasmanannya sudah siap santap tapi diriku sudah makan hahaha

That's my story, next bakal cerita lagi.
Mager eyyyy nulis hahaaha


Senin, 26 Juni 2017

Membuat Visa Meksiko, How To Make Visa Mexico in Jakarta Part 2

Alhamdullilah, bisa buat visa meksiko lagi.

Yap. Gue akan berencana ke meksiko sebentar lagi. Kali ini gue pergi dalam waktu yang cukup lama. 2 bulan lebih.
Setelah penantian panjang, akhirnya gue memutuskan untuk terbang ke meksiko lagi.
Karena sebelumnya gue udah pernah buat visa meksiko jadi ga ada yang perlu gue tanyakan lagi ke kedutaan. 

Pengalaman pembuatan visa meksiko pertama ada di blog pertama gue

http://selamatpagipulpen.blogspot.co.id/2016/10/cara-membuat-visa-mexico-di-jakarta.html

Semua dokumen sudah lengkap

- Copy my and inviter ID Citizen
- Copy my student card
- My and inviter bank account (with stamp bank BCA)
- Invitation letter
- Paspor inviter
- Letter from university
- Letter from Office
- Letter about salary
- Birth certificate
- Family certificate
- Booking hostel
- Ticket flight roundtrip (sudah issued)
- Intenary

Untuk formulir aplikasi visa bisa didapatkan di website.

https://embamex2.sre.gob.mx/indonesia/index.php/id/pelayanan-konsular/visa

Sebelum download formulir visa, mohon di cek dokumen apa saja yang perlu di persiapkan. Kalau sudah yakin dan dokumen sudah lengka, bisa download formulir visa dan di isi biodata diri sesuai dengan kolom-kolom yang ada. Bisa diisi di pdf langsung atau di print lalu diisi pakai pulpen. Kalau gue priper isi langsung di pdf. Selesai isi, lalu print.
Oiya, sesuai informasi yang gue dapet. Dihalaman kedua formulir tersebut ada signatur untuk orang tua. Nah, kalau kalian sudah kerja dan bisa menghidupi diri kalian sendiri ttd orang tua tidak diwajibkan untuk diisi. Ttd diisi untuk umur 17tahun kebawah.
Pada pengajuan permohonan visa pertama gue, gue isi ttd orang tua gue. Tapi untuk yang kedua kalinya gue gak isi karena ga diwajibkan.

Semua dokumen sudah siap dibawa ke kedutaan meksiko.



Jalan Jendral Gatot Subroto Kav 9-11 Lt.23

Karet Semanggi, Setiabudi, RT.2/RW.4 

Karet Semanggi, Kota Jakarta Selatan 

Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12930



Sampai disana, saya melihat satu perempuan dan satu laki-laki yang sedang berbicara dengan staff kedutaan. Setelah mereka pergi staff tersebut pun mendatangi saya, dan duduk disamping saya

S: Staff
L: Saya

S: ada yang bisa saya bantu mba?
L: oh iya mas, saya ingin membuat visa dan ini dokumen pendukungnya.
S: oke, saya cek dulu ya
*ngecek dokumen sambil ngobrol*
S: kartu keluarga sama akte kelahiran gausah dilengkapi, ini ambil aja lagi. Oiya rencananya mau stay dimana? 
L: Oh gitu, oke. Di puebla, mau stay disana sama pacar dan ngikutin kegiatan dia. Biar lebih kenal satu sama lain lagi sih. Karena udh lama ga ketemu. Btw, mas yang suka terima telepon ya?
S: Iya, kenapa mba?
L: Gapap mas, kemarin waktu saya buat visa yang pertama mas ngebantu banget. Baik banget mas-nya.
S: Hehe, makasih ya. Mmm bentar ya mba, saya bawa dokumen ini ke konsuler dulu nanti saya balik lagi kesini.
*nunggu kepastian*
S: Mba, kata konsulernya pacar mba suruh telepon kesini soalnya ada yang mau ditanya sama konsuler.
L: Ha? tetang apa ya mas?
S: Tetang bank account, karena mba kan cukup lama disana dan sekarang emang lagi ribet banget tentang bank account yang mba dan yang dia punya.
L: mmm, gitu ya. yauda. Trus nanti abis telepon gimana lagi? saya harus kesini lagi kapan ya?
S: oh, nanti itu pas selesai konsulernya ngomong aja sama pacar mba.
L: Yaudadeh, nanti saya kesini lagi. Makasih ya mas.

Karena perbedaan waktu 12 jam dan pas sampe kantor dia sudah terlelap tidur dibelahan benua sana. Akhirnya saya memutuskan untuk telepon besok pagi. 
Bersyukur saya kerja dikantor yang ga pernah ngecek tagihan telepon hahaha, jadilah saya memanfaatkan fasilitas yang ada dikantor dengan menelfon keluar negri dan menelfon kedutaan pagi ini sekitar jam 11. Tapi, susahnya itulohhhhh nelfon keluar negri dengan direct ke indo. Setelah berusaha selama satu jam, akhirnya bisa juga nelpon bertigaan. 

S: Staff
L: Saya
D: Dia
K: Konsuler

S: Halo, kedutaan meksiko
L: Halo, mas ini selamatpagipulpen. Ini sudah tersambung mas sama pacar saya. Halo, mi amor.
S: *ngomong bahasa spanyol*
D: *ngomong bahasa spanyol*
S: Mba nanti telpon 10 menit lagi ya, konsulernya masih ada tamu
L: Ha? nanti susah lagi mas nyambung bertiganya, saya tungguin ajadeh gapapa.
S: Oh yauda, saya hold aja ya.
L: OK.
*karena di hold, yauda gue ngobrol aja sama pacar gue. Ga nyampe sepuluh menit kita langsung disambungin ke konsuler*
S: Mba, saya sambungin sekarang ya
L: Ok, thankyou ya mas.
K: Halo
L: Hola, this my boyfriend you can talk with him now.
D: Hola, buenas dias
*mereka berdua ngobrol dan gue cuma dengerin doang. 30 menit mungkin ada mereka ngobrol. Setelah konsuler mematikan telepon gue langsung ngobrol sama dia*

Inti dari segala inti percakapan konsuler dengan pacar gue adalah kedutaan maunya bank account pacar gue ada stamp dari bank, ttd menager bank tsb dan 1 tahun kebelakang rekening tabungan yang dia miliki. Ada permohonan konsuler yang ga bisa kita terima karena memakan waktu. Konsuler minta kertas asli dari bank yang udh di stamp dan di ttd untuk dikirim ke Jakarta, yap dikirim dari meksiko ke Jakarta. Alhamdulilah, setelah debat sama konsuler akhirnya kedutaan bisa terima dalam bentuk scan dan di print disini....fiuhhhh. Semua itu karena gue stay cukup lama jadi konsuler mau kalo gue bakalan baik-baik aja trus pulang dengan selamat, satu lagi karena tabungan gue yang ga cukup buat stay hampir 3 bulan, padahal kalo diitug-itung ga ngepas banget tabungan gue ditambah juga dengan uang dia. Yaudahlah syaratnya begitu. Pagi diwaktu meksiko, setelah pacar gue dari bank dia telp gue dan bilang kalo dia udah dapet semua yang dibutuhin konsuler, tapi dia ga bisa ngeprint tabungan 1 tahun kebelakang, dia cuma bisa print 3 bulan dan dia minta tolong sekalian ke pihak bank untuk print semua saldo kartu kredit yang dia punya dan minta gue suruh cek email untuk lihat semua hasil scan dokumen yang dia dapat.

Pagi di waktu jakarta, gue kembali ke kedutaan dengan bawa dokumen yang diminta.
Staff yang kemarin pun menghampiri saya.
S: Hai mba, gimana? 
L: *sampe staf-nya inget gue banget hufff* Iya mas, ini dokumenya
S: Kemarin konsulernya minta aoa aja? soalnya saya ga dikasih info 
L: ohh, dia minta bank accountnya di ttd sm di stampel. Ini ttd sama stampelnya *ngasih unjuk* sama ini ada kartu kredit yang dia punya lengkap semua disini dan udah di ttd plus stampnya disini *ngasih unjuk lagi*
S: Oke deh, tapi konsuler lagi gada disini, kemungkinan hari senin saya kabarin.
*hari ini adalah hari rabu, kamis hari libur hari jumat hari kejepit. Kedutaan ini suka ada hari libur kejepit, so hari jum'at mereka libur. Hal ini sudah biasa buat kedutaan meksiko, jadi kalo hari kejepit pasti mereka off/libur*
L: Hmm, iya mas hari kejepit ya? soalnya waktu itu saya juga oernah telpon dihari kejepit tapi gada yang angkat. huff. baiklah. Saya tunggu kabarnya ya. Saya kesini atau di telpon?
S: Di telpon aja mba.
L: Oke mas, thankyou yahhhhhhh.
Pulang masih dengan tangan hampa, sedih rasanya belum bisa dapat kepastian.....

Gelisah nungguin hari senin takut ketolak lagi, akhirnya saya memutuskan untuk meminta surat undangan lagi kepada sepupu, paman dan calon mama mertua hehehe. Alhamdulillah mereka selalu support saya.

Hari senin saya ke kedutaan membawa print surat undangan. Saat saya datang ada ibu dan anak yang sedang menunggu. Tidak lama saya duduk staff tersebut datang dan memanggil saya

S: ada apa mba?
L: Ini mas, saya bawa invitation letter lagi lengkap dengan id citizen punya sepupu, paman dan mamanya. Semoga semua dokumen sudah lengkap huhuhu *pasang muka melas*
S: *ngecek* yauda mba hari ini saya infoin ya
L: saya tunggu sini aja atau nanti di telpon?
S: telpon aja mba, konsuler belum dateng.
L: oh, okedeh saya tunggu ya. Makasih bangettt
S: Oke, sama-sama.

He really so humble dan ngertiin gue banget. Kalo kata guesih the best lahh pelayanan mas ini.

Sampe siang belum ada kabar. Jam 11 sama jam setengah 1 telpon tapi belum ada jawaban karena konsuler masih belum dateng. Akhirnya jam 13.10 gue dapet telpon dari mas staff dan semua dokumen gue sudah diterima dengan baik, hari rabu datang jam 10 dengan membawa bukti pembayaran visa. Ahhh, finally!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 

Hari rabu tiba gue sampe menara mulia sekitar jam 9 lewat. Langsung menuju kantor cabang bca di dalam gedung menara mulia lantai 1 dan melakukan pembayaran sebelum datang ke kedutaan. Sekita 15 menit pembayaran pun sudah berhasil dilakukan. Yap! saatnya ke lantai 23.
Setelah tiba dikedutaan, suasana cukup ramai. Ada sekitar 6 kursi disana dan diisi oleh 3 orang. Setelah gue perhatikan muka mereka, kok kaya ada yang gue kenal ya...
Kayanya muka perempuan ini ga asing deh, coba-coba cek email dan ternyata perempuan tersebut pernah email gue tentang pembuatan visa, dan akhirnya kita ngobrol deh. 
Seneng banget rasanya gue bisa bantu dia tentang informasi pembuatan visa meksiko. 
Tidak lama kemudian, mas staff datang dan meminta pembayaran visa ke saya. Setelah menunggu beberapa menit satu persatu dari kami dipanggil untuk melakukan sesi foto dan finger print. Saat gue dipanggil, gue masuk ke dalam ruangan tersebut.

L: Mas, bukanya yang wawancara yang bule itu ya? yang badanya agak gemuk
S: Iya, saya cuma fotoin kamu sama finger print aja
L: oalah, kirain saya mas juga. Makanya saya bingung soalnya kemarin yg wawancara si bule itu
S: Hehe, egk kok. Bukan wewenang saya, ayo foto dulu...buka dulu ya..
L: Iya jilbabnya kan? hmmmm 
*ternyata tradisi lepas jlbab untuk foto visa meksiko masih berlaku hmmmm. Setelah sesi tersebut ngobrol bentar dan balik lagi keruang tunggu*

Ngobrol sama perempuan tadi dan berbagi pengalaman perjalanan meksiko sebelumnya sangat menyenangkan. Wajah penasaran dan deg-degkan perjalanan jauh ternyata, bukan gue aja yang ngerasain tapi dia juga, dan kita seumuran ternyata hahaha. Setelah ngobrol banyak sekitar hampir setengah jam satu persatu dari kita dipanggil untuk melakukan wawancara.

Giliran saya pun tiba.
K: Halo, good morning, how are you?
L: Fine, thankyou.
*wawancara, tanya-tanya mau apa disana, ngapain aja, kenal dimana, kemarin kemeksiko ngapain aja, jalan-jalan kemana. Percakapan ini pakai bahasa inggris dan sangat warm banget ada ketawa-ketawa gitu. Untung aja gue ga terpikat sama dia hahhaha*
K: Oke, you can wait 15 minuts.
L: Gracias.

Yap, gausah nunggu lama. Sekitar 15 menit mas staff panggil nama kita satu-satu beserta dengan paspor kita. 

S: tolong di cek nama, nomor paspor dan tanggal lahir di visanya kalian ya. Selamat datang di meksiko dan selamat berlibur.

Yipi.......!!!!!!!
That's really nice! I come back soon!
Setelah melewati ala-ala drama, sampe 3 kali balik ke kedutaan. Kedatangan ke empat kali akhirnya saya bisa pulang dengan membawa visa.


Visa meksiko, visa mexico

Ps:
Sebelum datang ke kedutaan, sebaiknya telepon! karena mas staffnya baik banget dan selalu ngebantu. Jangan kaya gue, mentang-mentang udah pernah buat visa meksiko trus jadi sotoy. Karena kita ga pernah tau bakalan ada update terbaru apa untuk permohonan visa selanjutnya supaya dokumen pendukung bisa diterima nantinya. Inget, pokoknya harus telepon.
For more information, email : bafrisyaw@gmail.com
oiya btw kalo ada yg mau ke meksiko lagi info yaa! inshaallah saya bisa sharing pengalaman :). Satu lagi, mas-mas yg ini akhir agustus kemarin sudah resign. Jadi gue gatau penggantinya bakal sehumble dia atau egk. hufff

kalian juga bisa baca pembuatan visa meksiko gue di tahun 2018.
http://selamatpagipulpen.blogspot.com/2018/06/cara-membuat-visa-mexicomeksiko-2018.html?_sm_au_=iVV4NQQRBpZjrMS3

Sabtu, 10 Juni 2017

Kehangatan Kota Meksiko, Ciudad de Mexico.

Malam ini terlalu sendu.
Sama seperti malam-malam dimana terakhir aku melihatmu di bandara Ghuangzhou China (Soon story)

Maafkan, yang baru bisa ceritakan pengalaman perjalanan di Mexico.
Pagi itu, masih teringat jelas 7 bulan lalu pertama kalinya menyebrangi setiap benua yang ada di dunia. Sendirian. Berani. Nekat. Semua dilakukan hanya untuk bertemu dengan seseorang yang terasa damai jika mendengar suara, bahagia melihat senyum dan terpesona melihat mata.

Kuperhatikan setiap wajah yang berada di pintu kedatangan bandara Mexico Juarez Airport. Kulihat dirinya berada di tengah-tengah kerumunan bersama dengan orang-orang yang ingin menjemput penumpang pesawat. Dia, sedang menunggu dengan mata yang mencari seseorang dinantinya. 

Satu yang tak bisa kulupa dari pertemuan luar biasa itu adalah ketika aku berlari menghampirinya, menjatuhkan koper yang kubawa dan melupakan semua orang yang ada disekitar. Kucium bibirnya yg tipis, ku peluk dirinya yang hangat, ku lihat raut wajahnya yang bahagia dan kulihat matanya yang mengeluarkan sedikit air mata. Tuhan, bisakah kita tak terpisahkan lagi ???

"aku tidak menyangka kamu akan sampai, wanita pemberaniku"

Aku tidak bisa berkata, aku hanya terdiam. Kita pun terdiam, biar biarlah hati kita yang bicara meski kita tak tau apa yang hati kita sedang bicarakan. Hanya saat ini aku terlalu bahagia bisa melihatmu lagi, dihadapanku yang bahkan jarak 1cm pun tak ada.

Kami mulai bergegas untuk mencari money changer, menukar uangku dari dollar ke peso. Sambil menunggu si mba menghitung uang, aku pun bicara kepadanya tentang pengalaman yang aku jalani selama di pesawat dan dibandara. Bermain stroller di Kuala Lumpur sendirian, breakfast di McD Kuala lumpur sambil nonton youtube Siapa Berani (acara tv show di antv tentang uji nyali tapi pesertanya latah semua jadi bakalan ga bosen nunggu transit berjam-jam karena merasa ada hiburan), bertemu dengan bule zerman yang baik di Qatar, saat flight dari Qatar ke Turki nonton Conjuring trus teriak pas adegan si valak nongol sampai-sampai semua penumpang khawatir takut ada yg kenapa-kenapa padahal hanya karena menonton Conjuring sendirian saja jadi heboh, waktu transit di Turki ke netherlands sempat di tahan oleh pramugari, mungkin karena untuk pemeriksaan lebih lanjut karena penerbangan saya adalah ke Mexico jadi mereka membutuhkan tiket pulang dan id citizen saya,  saat transit di netherlands hanya aku saja yang pakai hijab untuk penerbangan ke Mexico hingga semua seisi pesawat memperhatikan dan yang terakhir adalah mimisan di pesawat karena kelelahan atau pesawat yang terlalu tinggi dari permukaan laut.

Setelah penukaran uang selesai, dia memesan uber dan akan menjemput kami di pintu utama kedatangan. Saat diperjalanin ku kabari keluarga dirumah dan dia pun juga berbicara dengan Dedi (papa,babeh,ayah) bahwa dia akan menjaga, melindungi, dan membantu saya selama tinggal bersamanya.

Saat itu masih pagi sekitar jam 6, kita tiba di Hostel ditengah kota Mexico city nama hotelnya Suites DF Hostel. Tempat hotel tersebut dekat dengan Monumento A La Revolution. Karena masih belum bisa check-in, kami beristirahat sejenak di living room hostel. Aku pun duduk bersandar di sebelahnya, dan mencoba untuk memejamkan mata sejenak dengan menaruh kepalaku di pahanya.
Ku rasakan lembut tanganya mengusap dan menyentuh kening dan kepalaku, still not believe I'm reach here, alone, just for feeling this moment. Hanya untuk merasakan cinta dan kasih sayang aku berada disini, melompati setiap benua, bertengkar dengan orang tua, melalui segala cara, hanya untuk merasakan yang namanya cinta. Love so strong.

"I wanna take a picuture and give to my friend, tell her if you reach here, mi musulmana (wanita muslimku)"

One that i know, in mexico not much and so rarely muslim people. If they look me, mereka seperti melihat artis. Mungkin dia, ingin menunjukan kepada temannya bahwa saya adalah muslim, dan mereka tidak pernah bertemu atau melihat muslim dalam hidupnya. Me, the first muslim that her know.
Karena dia tau, bahwa saya tidak bisa tidur dengan nyenyak maka kami memutuskan untuk berjalan-jalan diarea sekitar dan menitip tas di hostel.


 Hostel

Kaki menuntun kami ke sebuah tempat yang sangat saya idamkan, ya Museo del Palacio de Bellas Artes. Can't describe how lucky I'm could stand up here with someone that i love, walaupun gak sempat masuk ke dalam setidaknya saya berada disini. Tempat ini biasa dijadikan untuk pertunjukan seni, musik, dance atau teater dan sejenisnya.

Museo del Palacio de Bella Artes

Perjalanan kami pun tidak berhenti disitu saja, dia membawa saya lagi ketempat-tempat bersejarah lainnya. Historic center of Mexico City. Tempat ini sangat besar, disini banyak gedung bersejarah, tempat pemerintahan dan Katedral. Tempat ini biasa dijadikan untuk festival atau concert karena memiliki lapangan yang sangat luas, berada di tengah kota meksiko.


Historic center of Mexico City

Hari pertama kami habiskan untuk berkeliling dan mengenalkan saya kepada kota meksiko. Hal yang membuat saya kagum kepada orang meksiko adalah mereka lebih ramah dari orang Indonesia, even mereka ga bisa bahasa inggris dengan baik tapi saya bisa merasakan kehangatan yang mereka sugukan. Selain ramah, orang meksiko ternyata saling menghargai satu sama lain, mungkin kalau kita melihat di televisi jauh sekali dari apa yang saya rasakan disini. Bayangan kita bahwa orang meksiko sangat berani dan menyeramkan tapi ternyata tidak. Tidak semua orang meksiko mempunyai karakter dan sifat seperti itu, yang saya rasakan 85% orang meksiko sangat ramah, baik, penolong, dan menghargai satu sama lain. Lebih menariknya lagi, jika kita sedang berjalan di depan restourant tiba-tiba dia berkata kepada orang yang sedang makan "probecho", dan laki-laki yang sedang makan tersebut berkata "gracias, que tengas linda dia" yang artinya adalah 'selamat menikmati makanan anda, semoga berkah" probecho mungkin bisa diartikan kita mendoakan orang lain yang sedang makan atau bisa juga selamat menikmati. Meskipun kita tidak kenal dengan orang tersebut tapi mereka selalu berkata "probecho". Di kota meksiko untuk kebutuhan hidup saya kira tidak mahal. Hampir sama dengan kota Jakarta. Malah, masih murah kota meksiko dai pada Jakarta. Membuat saya lebih mencintai dia, budaya, dan negaranya hehehe.

Setelah kami check-in, kami bergegas mandi dan berjalan menuju Monumento A La Revolution. Musium ini memiliki halaman yang luas dan monumen yang sangat simpel. Oh iya, jangan lupa bawa kartu pelajar jika mau ke Mexico, karena ada beberapa tempat wisata yang menggeratiskan turis dengan menunjukan kartu mahasiswa! saya lupa kesini masuknya bayar apa gratis, tapi seinget saya gratis deh karena saya menggunakan kartu pelajar. Karena masih pagi, jadi belum banyak turis yang datang ke musium. Jadi kami memilih untuk naik keatas monument terlebih dahulu sebelum melihat-lihat sejarah. Monumen ini tidak ada lantai 1 sampai dengan sekian, jadi pas naik lift kita langsung di ajak ke top of the monument.

 In the top of Musium A La Revolution

Di atas monumen ini, kita bisa melihat pemandangan kota meksiko. Terlihat gunung, hutan, bangunan-bangunan tua dan gedung-gedung baru yang sedang dibuat. Sepertinya kota ini akan melakukan sedikit perubahan untuk infrastruktur. Karena yang saya lihat, semua terllihat tua dan belum maju untuk pembangunan. Berbeda jauh dengan jakarta. Setelah puas menikmati sejuk udara dingin meksiko dari ketinggian saatnya melihat furnitur kecil dan foto-foto pada jaman revolusi dan perang saat penjajahan spanyol. Ada yang menarik dari musium ini, seharusnya pembangunan monumen ini tidak seperti di gambar bawah ini 

Front of Musium A La Revolution

Pada jaman penjajahan spanyol, arstitek dari Prancis membuat sebuah design bangunan seperti gedung kongres yang akan dibangun disini. Karena penjajahan spanyol sangatlah kejam maka pembangunan terpaksa dihentikan, tetapi suatu hari dihancurkan oleh spanyol dan hanya menyisahkan monumen ini. Spanyol pada jaman perang sangat suka membunuh, menghancurkan, mengubah pola pikir, dan menghilangkan nilai sejarah amerika latin. Sangat kejam.

Pada malam hari kami pergi untuk makan malam disebuah restourant dekat dengan Alameda Central Park. Pertama kalinya saya mencicipi nacos dengan berbagai macam saus. Rasanya, jangan ditanya. Tidak cocok dilidah saya hehe, tidak tau mengapa saya tidak bisa menerima semua makanan mexico, mungkin rasanya yang terlalu kuat dan mengandung banyak minyal atau memang saya yang aneh. Mmmm tapi kalau kata dia makanan mexico adalah makanan terbaik....hmm iya aja iya :p

Hari selanjutnya, bermodalkan 140pesos untuk 1 orang dengan transportasi bus turis di Mexico, kami menggunakan tiket gelang tersebut untuk tour selama 4hari. SSttt sebenarnya hanya berlaku 1 hari, tapi kami gunakan untuk 4hari dan Alhamdullilah nggak ketahuan sama kondektur bus hehehe. Bus turis ini tingkat dua, fasilitas yg ada di bus adalah kabel USB, peta, speaker informasi dengan bahasa inggris, spanyol, france, dan portugis. Shattel bus ada di beberapa titik di kota meksiko, cukup banyak. Kebetulan saya membeli tiket bus dekat di Monumen A La Revolution. Bus turis ini sangat bermanfaat bagi saya, dan turis-turis lainnya. Rutenya pun kesemua tempat bersejarah dan tempat-tempat penting di Mexico city. Jika ingin ke Selatan Mexico city cukup transit di Parque España - La Condesa.

Semua perjalanan kami, menggunakan turis bus. Nggak pernah pake uber!

Perjalanan kami berhenti di Mueso De Replay btw busnya langsung berhenti didepan musium. Berhubung disini ga bisa pakai kartu mahasiswa jadi bayardeh....
(maaf ga bisa share foto karena ada di hp yg lama semua foto disini:()
Di Mueso de Replay terbagi menjadi tiga bagian. Musium Patung Lilin, Musium Magic dan Bioskop 4D. Patung lilin disini merupakan duplikat orang-orang berpengaruh di negaranya seperti presiden, artis, menteri sampai atlet. Presiden Obama, Mexico, ratu Elizabeth, Lady Gaga sampai The Bettles hadir disini. 
Pertama kami masuk ke musium patung lilin, hanya patung-patung take a picture dan saya kira akan selesai ternyata tidak. Kami dibawa untuk menelusuri setiap pintu dimusium ini, sampai pada akhirnya kami berada di tempat horor. Aku kira hantu-hantu ini hanya lilin tetapi manusia yang menyamar jadi hantu...hmmmmm
Kedua kami masuk ke musium magic, so amazing. Banyak alat-alat sulap atau animasi dan alat-alat yang tidak terbayang sebelumnya hadir disini. Masih ingat waktu kami memasuki lorong seperti jembatan tetapi ruangan tersebut berisikan kerlap kerlip lampu seperti diluar angkasa atau diskotik. Saat kami menyebrang terasa dibawa putar 360derajat. Padahal kami masih berdiri di jembatan yang sama dan hanya berjalan biasa saja kalau dilihat dari luar ruangan. Hmmm sangat menarik hahhaa.
Ketiga kami menonton 4D, kalau ini sama seperti 4D yang ada di ufan (Ancol) tapi bedanya, ada sejenis rombe-rombe/sesuatu seperti jari jemari dibawah kursi yang siap mengagetkan kita saat menonton 4D tersebut.

Selesai dari musium karena lapar, kami berjalan mencari makan dan menuju ke McD yang letaknya tidak jauh dari Museo De Replay. Saat memesan makanan, perlu diperhatikan dan selalu tanya apakah daging tersebut ada cerdo (babi) atau tidak. Ingat kata -kata ini cerdo (babi), pollo (ayam) dan carne (daging sapi). Alhamduliilah memiliki dia yang perhatian dan tau kebutuhan aku dalam makan. Makanan sudah ditangan, saat mau ambil saus, loh kok??? sausnya banyak, ada acar juga. Sempet ketawa sendiri karena ada sekitar 6 macam saus dan 1 acar di meja tersebut dari pada bingung dan mubazir gak kemakan sausnya jadi saya tidak mengambil saus tersebut. Perlu diperhatikan kembali, saus di mexico rasanya jauh berbeda dengan saus yang biasa kita kosumsi dan saus kita paling the best hehehe. So, jangan lupa bawa saus kalo jalan-jalan ke Mexico!

Malam harinya karena adalah malam natal, maka kami memutuskan untuk......nonton bioskop hehehe, sepi banget yang nonton mungkin ga sampai 10 orang hehhe

Hari ketiga.
Hari ini aku merasa tidak enak badan, suhu tubuh menjadi panas dan napsu makan berkurang. Yap! Sakit. Dia yang sangat khawatir membelikan obat saat matahari belum terbangun. Sarapan gratis dihostel dan menunggu dokter datang kekamar. Karena kamar kami adalah dorm maka ada 6 orang yang satu kamar dengan kami. Aku tidak mau diperiksa sebelum orang-orang dikamar pergi maka dokter datang agak sedikit telat. Setelah di periksa dokter ternyata saya kelelahan dan belum bisa beradaptasi dengan cuaca. Yass, kelelahan karena jalan kaki. Biasanya kalo di jakarta mana pernah jalan kaki. Sekarang jadi turis, harus jalan kaki. Cuaca, yap cuaca waktu gue dateng kesini adalah bulan Desember s/d Januari. Saat itu cuaca sedang dingin sekitar 9 s/d 15 derajat. Untuk dimeksiko sendiri menurut gue cuacanya sangat aneh, karena kalau kita sedang berjalan di bayangan/tanpa terkena sinar matahari kita akan merasakan dingin. Tetapi kalau kita berjalan langsung dibawah sinar matahari akan terasa panas. 

Hari ketiga kami putuskan pindah ke hostel yang lain. Di siang hari kami bergegas untuk pindah, karena lokasi wisata lebih dekat dari hostel yang baru. Kami tidak menggunakan taksi atau uber untuk menuju hostel. Yap! Pakai bus. Tiket bus yang masih ada di pergelangan tangan kami, kami gunakan untuk ke tempat hostel. Sudah kena air mandi dan gesekan baju tapi tiket masih terlihat bagus di tangan :D so, no worried!
Sampailah kami di Hostel Home! This is the sweet hostel. In this hostel, we can cooking what we want, egg, bread, and many food already in the kicthen. 


Hostel Home

Hostel ini nyaman bikin posisi wenak banget, bahkan orang-orang yang kerja disini juga super ramah. Recomended banget buat gue yang kangen suasana rumah, karena disini kita bisa sharing time sama pengunjung hotel yang lain. 
Setelah check-in kami bergegas untuk berjalan disekitar hostel. Hostel ini dekat dengan Parque España - La Condesa dan Mall. Lalu dia pun berkata sebaiknya hari ini kita pergi ke National Museum of Anthropology.

Karena keadaan fisik yang tidak bersemangat hari ini, membuat saya lemas dan tidak bergairah untuk melakukan kegiatan. Tapi saya memaksakan diri, karena kalau bukan hari ini, kapan lagi???
Yap, musium ini gratis! yeay! karena saya menggunakan kartu pelajar. Saat masuk musium ini saya terpana oleh suatu tiang yg kokoh. 



Di musium ini, kami disuguhkan oleh sejarah suku mayan. Disini saya merasa seperti ada di film doraemon hahaha. Because that's really true. Gue kira film doraemon ya cuma gitu aja, ternyata memang benar memperkenalkan suku mayan yang memang pernah eksis sebelum dijajah spanyol.

bersambung