Sabtu, 10 Juni 2017

Kehangatan Kota Meksiko, Ciudad de Mexico.

Malam ini terlalu sendu.
Sama seperti malam-malam dimana terakhir aku melihatmu di bandara Ghuangzhou China (Soon story)

Maafkan, yang baru bisa ceritakan pengalaman perjalanan di Mexico.
Pagi itu, masih teringat jelas 7 bulan lalu pertama kalinya menyebrangi setiap benua yang ada di dunia. Sendirian. Berani. Nekat. Semua dilakukan hanya untuk bertemu dengan seseorang yang terasa damai jika mendengar suara, bahagia melihat senyum dan terpesona melihat mata.

Kuperhatikan setiap wajah yang berada di pintu kedatangan bandara Mexico Juarez Airport. Kulihat dirinya berada di tengah-tengah kerumunan bersama dengan orang-orang yang ingin menjemput penumpang pesawat. Dia, sedang menunggu dengan mata yang mencari seseorang dinantinya. 

Satu yang tak bisa kulupa dari pertemuan luar biasa itu adalah ketika aku berlari menghampirinya, menjatuhkan koper yang kubawa dan melupakan semua orang yang ada disekitar. Kucium bibirnya yg tipis, ku peluk dirinya yang hangat, ku lihat raut wajahnya yang bahagia dan kulihat matanya yang mengeluarkan sedikit air mata. Tuhan, bisakah kita tak terpisahkan lagi ???

"aku tidak menyangka kamu akan sampai, wanita pemberaniku"

Aku tidak bisa berkata, aku hanya terdiam. Kita pun terdiam, biar biarlah hati kita yang bicara meski kita tak tau apa yang hati kita sedang bicarakan. Hanya saat ini aku terlalu bahagia bisa melihatmu lagi, dihadapanku yang bahkan jarak 1cm pun tak ada.

Kami mulai bergegas untuk mencari money changer, menukar uangku dari dollar ke peso. Sambil menunggu si mba menghitung uang, aku pun bicara kepadanya tentang pengalaman yang aku jalani selama di pesawat dan dibandara. Bermain stroller di Kuala Lumpur sendirian, breakfast di McD Kuala lumpur sambil nonton youtube Siapa Berani (acara tv show di antv tentang uji nyali tapi pesertanya latah semua jadi bakalan ga bosen nunggu transit berjam-jam karena merasa ada hiburan), bertemu dengan bule zerman yang baik di Qatar, saat flight dari Qatar ke Turki nonton Conjuring trus teriak pas adegan si valak nongol sampai-sampai semua penumpang khawatir takut ada yg kenapa-kenapa padahal hanya karena menonton Conjuring sendirian saja jadi heboh, waktu transit di Turki ke netherlands sempat di tahan oleh pramugari, mungkin karena untuk pemeriksaan lebih lanjut karena penerbangan saya adalah ke Mexico jadi mereka membutuhkan tiket pulang dan id citizen saya,  saat transit di netherlands hanya aku saja yang pakai hijab untuk penerbangan ke Mexico hingga semua seisi pesawat memperhatikan dan yang terakhir adalah mimisan di pesawat karena kelelahan atau pesawat yang terlalu tinggi dari permukaan laut.

Setelah penukaran uang selesai, dia memesan uber dan akan menjemput kami di pintu utama kedatangan. Saat diperjalanin ku kabari keluarga dirumah dan dia pun juga berbicara dengan Dedi (papa,babeh,ayah) bahwa dia akan menjaga, melindungi, dan membantu saya selama tinggal bersamanya.

Saat itu masih pagi sekitar jam 6, kita tiba di Hostel ditengah kota Mexico city nama hotelnya Suites DF Hostel. Tempat hotel tersebut dekat dengan Monumento A La Revolution. Karena masih belum bisa check-in, kami beristirahat sejenak di living room hostel. Aku pun duduk bersandar di sebelahnya, dan mencoba untuk memejamkan mata sejenak dengan menaruh kepalaku di pahanya.
Ku rasakan lembut tanganya mengusap dan menyentuh kening dan kepalaku, still not believe I'm reach here, alone, just for feeling this moment. Hanya untuk merasakan cinta dan kasih sayang aku berada disini, melompati setiap benua, bertengkar dengan orang tua, melalui segala cara, hanya untuk merasakan yang namanya cinta. Love so strong.

"I wanna take a picuture and give to my friend, tell her if you reach here, mi musulmana (wanita muslimku)"

One that i know, in mexico not much and so rarely muslim people. If they look me, mereka seperti melihat artis. Mungkin dia, ingin menunjukan kepada temannya bahwa saya adalah muslim, dan mereka tidak pernah bertemu atau melihat muslim dalam hidupnya. Me, the first muslim that her know.
Karena dia tau, bahwa saya tidak bisa tidur dengan nyenyak maka kami memutuskan untuk berjalan-jalan diarea sekitar dan menitip tas di hostel.


 Hostel

Kaki menuntun kami ke sebuah tempat yang sangat saya idamkan, ya Museo del Palacio de Bellas Artes. Can't describe how lucky I'm could stand up here with someone that i love, walaupun gak sempat masuk ke dalam setidaknya saya berada disini. Tempat ini biasa dijadikan untuk pertunjukan seni, musik, dance atau teater dan sejenisnya.

Museo del Palacio de Bella Artes

Perjalanan kami pun tidak berhenti disitu saja, dia membawa saya lagi ketempat-tempat bersejarah lainnya. Historic center of Mexico City. Tempat ini sangat besar, disini banyak gedung bersejarah, tempat pemerintahan dan Katedral. Tempat ini biasa dijadikan untuk festival atau concert karena memiliki lapangan yang sangat luas, berada di tengah kota meksiko.


Historic center of Mexico City

Hari pertama kami habiskan untuk berkeliling dan mengenalkan saya kepada kota meksiko. Hal yang membuat saya kagum kepada orang meksiko adalah mereka lebih ramah dari orang Indonesia, even mereka ga bisa bahasa inggris dengan baik tapi saya bisa merasakan kehangatan yang mereka sugukan. Selain ramah, orang meksiko ternyata saling menghargai satu sama lain, mungkin kalau kita melihat di televisi jauh sekali dari apa yang saya rasakan disini. Bayangan kita bahwa orang meksiko sangat berani dan menyeramkan tapi ternyata tidak. Tidak semua orang meksiko mempunyai karakter dan sifat seperti itu, yang saya rasakan 85% orang meksiko sangat ramah, baik, penolong, dan menghargai satu sama lain. Lebih menariknya lagi, jika kita sedang berjalan di depan restourant tiba-tiba dia berkata kepada orang yang sedang makan "probecho", dan laki-laki yang sedang makan tersebut berkata "gracias, que tengas linda dia" yang artinya adalah 'selamat menikmati makanan anda, semoga berkah" probecho mungkin bisa diartikan kita mendoakan orang lain yang sedang makan atau bisa juga selamat menikmati. Meskipun kita tidak kenal dengan orang tersebut tapi mereka selalu berkata "probecho". Di kota meksiko untuk kebutuhan hidup saya kira tidak mahal. Hampir sama dengan kota Jakarta. Malah, masih murah kota meksiko dai pada Jakarta. Membuat saya lebih mencintai dia, budaya, dan negaranya hehehe.

Setelah kami check-in, kami bergegas mandi dan berjalan menuju Monumento A La Revolution. Musium ini memiliki halaman yang luas dan monumen yang sangat simpel. Oh iya, jangan lupa bawa kartu pelajar jika mau ke Mexico, karena ada beberapa tempat wisata yang menggeratiskan turis dengan menunjukan kartu mahasiswa! saya lupa kesini masuknya bayar apa gratis, tapi seinget saya gratis deh karena saya menggunakan kartu pelajar. Karena masih pagi, jadi belum banyak turis yang datang ke musium. Jadi kami memilih untuk naik keatas monument terlebih dahulu sebelum melihat-lihat sejarah. Monumen ini tidak ada lantai 1 sampai dengan sekian, jadi pas naik lift kita langsung di ajak ke top of the monument.

 In the top of Musium A La Revolution

Di atas monumen ini, kita bisa melihat pemandangan kota meksiko. Terlihat gunung, hutan, bangunan-bangunan tua dan gedung-gedung baru yang sedang dibuat. Sepertinya kota ini akan melakukan sedikit perubahan untuk infrastruktur. Karena yang saya lihat, semua terllihat tua dan belum maju untuk pembangunan. Berbeda jauh dengan jakarta. Setelah puas menikmati sejuk udara dingin meksiko dari ketinggian saatnya melihat furnitur kecil dan foto-foto pada jaman revolusi dan perang saat penjajahan spanyol. Ada yang menarik dari musium ini, seharusnya pembangunan monumen ini tidak seperti di gambar bawah ini 

Front of Musium A La Revolution

Pada jaman penjajahan spanyol, arstitek dari Prancis membuat sebuah design bangunan seperti gedung kongres yang akan dibangun disini. Karena penjajahan spanyol sangatlah kejam maka pembangunan terpaksa dihentikan, tetapi suatu hari dihancurkan oleh spanyol dan hanya menyisahkan monumen ini. Spanyol pada jaman perang sangat suka membunuh, menghancurkan, mengubah pola pikir, dan menghilangkan nilai sejarah amerika latin. Sangat kejam.

Pada malam hari kami pergi untuk makan malam disebuah restourant dekat dengan Alameda Central Park. Pertama kalinya saya mencicipi nacos dengan berbagai macam saus. Rasanya, jangan ditanya. Tidak cocok dilidah saya hehe, tidak tau mengapa saya tidak bisa menerima semua makanan mexico, mungkin rasanya yang terlalu kuat dan mengandung banyak minyal atau memang saya yang aneh. Mmmm tapi kalau kata dia makanan mexico adalah makanan terbaik....hmm iya aja iya :p

Hari selanjutnya, bermodalkan 140pesos untuk 1 orang dengan transportasi bus turis di Mexico, kami menggunakan tiket gelang tersebut untuk tour selama 4hari. SSttt sebenarnya hanya berlaku 1 hari, tapi kami gunakan untuk 4hari dan Alhamdullilah nggak ketahuan sama kondektur bus hehehe. Bus turis ini tingkat dua, fasilitas yg ada di bus adalah kabel USB, peta, speaker informasi dengan bahasa inggris, spanyol, france, dan portugis. Shattel bus ada di beberapa titik di kota meksiko, cukup banyak. Kebetulan saya membeli tiket bus dekat di Monumen A La Revolution. Bus turis ini sangat bermanfaat bagi saya, dan turis-turis lainnya. Rutenya pun kesemua tempat bersejarah dan tempat-tempat penting di Mexico city. Jika ingin ke Selatan Mexico city cukup transit di Parque EspaƱa - La Condesa.

Semua perjalanan kami, menggunakan turis bus. Nggak pernah pake uber!

Perjalanan kami berhenti di Mueso De Replay btw busnya langsung berhenti didepan musium. Berhubung disini ga bisa pakai kartu mahasiswa jadi bayardeh....
(maaf ga bisa share foto karena ada di hp yg lama semua foto disini:()
Di Mueso de Replay terbagi menjadi tiga bagian. Musium Patung Lilin, Musium Magic dan Bioskop 4D. Patung lilin disini merupakan duplikat orang-orang berpengaruh di negaranya seperti presiden, artis, menteri sampai atlet. Presiden Obama, Mexico, ratu Elizabeth, Lady Gaga sampai The Bettles hadir disini. 
Pertama kami masuk ke musium patung lilin, hanya patung-patung take a picture dan saya kira akan selesai ternyata tidak. Kami dibawa untuk menelusuri setiap pintu dimusium ini, sampai pada akhirnya kami berada di tempat horor. Aku kira hantu-hantu ini hanya lilin tetapi manusia yang menyamar jadi hantu...hmmmmm
Kedua kami masuk ke musium magic, so amazing. Banyak alat-alat sulap atau animasi dan alat-alat yang tidak terbayang sebelumnya hadir disini. Masih ingat waktu kami memasuki lorong seperti jembatan tetapi ruangan tersebut berisikan kerlap kerlip lampu seperti diluar angkasa atau diskotik. Saat kami menyebrang terasa dibawa putar 360derajat. Padahal kami masih berdiri di jembatan yang sama dan hanya berjalan biasa saja kalau dilihat dari luar ruangan. Hmmm sangat menarik hahhaa.
Ketiga kami menonton 4D, kalau ini sama seperti 4D yang ada di ufan (Ancol) tapi bedanya, ada sejenis rombe-rombe/sesuatu seperti jari jemari dibawah kursi yang siap mengagetkan kita saat menonton 4D tersebut.

Selesai dari musium karena lapar, kami berjalan mencari makan dan menuju ke McD yang letaknya tidak jauh dari Museo De Replay. Saat memesan makanan, perlu diperhatikan dan selalu tanya apakah daging tersebut ada cerdo (babi) atau tidak. Ingat kata -kata ini cerdo (babi), pollo (ayam) dan carne (daging sapi). Alhamduliilah memiliki dia yang perhatian dan tau kebutuhan aku dalam makan. Makanan sudah ditangan, saat mau ambil saus, loh kok??? sausnya banyak, ada acar juga. Sempet ketawa sendiri karena ada sekitar 6 macam saus dan 1 acar di meja tersebut dari pada bingung dan mubazir gak kemakan sausnya jadi saya tidak mengambil saus tersebut. Perlu diperhatikan kembali, saus di mexico rasanya jauh berbeda dengan saus yang biasa kita kosumsi dan saus kita paling the best hehehe. So, jangan lupa bawa saus kalo jalan-jalan ke Mexico!

Malam harinya karena adalah malam natal, maka kami memutuskan untuk......nonton bioskop hehehe, sepi banget yang nonton mungkin ga sampai 10 orang hehhe

Hari ketiga.
Hari ini aku merasa tidak enak badan, suhu tubuh menjadi panas dan napsu makan berkurang. Yap! Sakit. Dia yang sangat khawatir membelikan obat saat matahari belum terbangun. Sarapan gratis dihostel dan menunggu dokter datang kekamar. Karena kamar kami adalah dorm maka ada 6 orang yang satu kamar dengan kami. Aku tidak mau diperiksa sebelum orang-orang dikamar pergi maka dokter datang agak sedikit telat. Setelah di periksa dokter ternyata saya kelelahan dan belum bisa beradaptasi dengan cuaca. Yass, kelelahan karena jalan kaki. Biasanya kalo di jakarta mana pernah jalan kaki. Sekarang jadi turis, harus jalan kaki. Cuaca, yap cuaca waktu gue dateng kesini adalah bulan Desember s/d Januari. Saat itu cuaca sedang dingin sekitar 9 s/d 15 derajat. Untuk dimeksiko sendiri menurut gue cuacanya sangat aneh, karena kalau kita sedang berjalan di bayangan/tanpa terkena sinar matahari kita akan merasakan dingin. Tetapi kalau kita berjalan langsung dibawah sinar matahari akan terasa panas. 

Hari ketiga kami putuskan pindah ke hostel yang lain. Di siang hari kami bergegas untuk pindah, karena lokasi wisata lebih dekat dari hostel yang baru. Kami tidak menggunakan taksi atau uber untuk menuju hostel. Yap! Pakai bus. Tiket bus yang masih ada di pergelangan tangan kami, kami gunakan untuk ke tempat hostel. Sudah kena air mandi dan gesekan baju tapi tiket masih terlihat bagus di tangan :D so, no worried!
Sampailah kami di Hostel Home! This is the sweet hostel. In this hostel, we can cooking what we want, egg, bread, and many food already in the kicthen. 


Hostel Home

Hostel ini nyaman bikin posisi wenak banget, bahkan orang-orang yang kerja disini juga super ramah. Recomended banget buat gue yang kangen suasana rumah, karena disini kita bisa sharing time sama pengunjung hotel yang lain. 
Setelah check-in kami bergegas untuk berjalan disekitar hostel. Hostel ini dekat dengan Parque EspaƱa - La Condesa dan Mall. Lalu dia pun berkata sebaiknya hari ini kita pergi ke National Museum of Anthropology.

Karena keadaan fisik yang tidak bersemangat hari ini, membuat saya lemas dan tidak bergairah untuk melakukan kegiatan. Tapi saya memaksakan diri, karena kalau bukan hari ini, kapan lagi???
Yap, musium ini gratis! yeay! karena saya menggunakan kartu pelajar. Saat masuk musium ini saya terpana oleh suatu tiang yg kokoh. 



Di musium ini, kami disuguhkan oleh sejarah suku mayan. Disini saya merasa seperti ada di film doraemon hahaha. Because that's really true. Gue kira film doraemon ya cuma gitu aja, ternyata memang benar memperkenalkan suku mayan yang memang pernah eksis sebelum dijajah spanyol.

bersambung

0 komentar:

Posting Komentar